Selasa, 04 Maret 2014

Wiji Sulastry: vaginal taucher (pemeriksaan dalam)

Wiji Sulastry: vaginal taucher (pemeriksaan dalam): VAGINAL TOUCHER (PEMERIKSAAN DALAM) OLEH WIJI SULASTRY (05.11.016) AKADEMI KEBIDANAN TUNAS HARAPAN BANGSA PALEMBA...

vaginal taucher (pemeriksaan dalam)





OLEH
WIJI SULASTRY (05.11.016)




AKADEMI KEBIDANAN
TUNAS HARAPAN BANGSA PALEMBANG
TAHUN 2013/2014

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah  ini membahas tentang “PEMERIKSAAN DALAM (VAGINAL TOUCHER)” agar mahasiswa dapat memahaminya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Askeb II Kebidanan yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan kemudahan bagi kita semua.


Palembang, Maret 2014
                                                                                                Penulis








Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Tingkat kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan seberapa jauh pelayanan di masyarakat. Oleh karena itu, angka kematian tinggi rendahnya ditentukan oleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Pada saat memberikan asuhan kepada ibu bersalin, penolong harus selalu waspada terhadap kemungkinan timbulnya masalah atau penyulit. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik, tetap waspada terhadap indikasi-indikasi yang kemungkinan akan timbul.
Kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang belum dapat terselesaikan hingga saat ini. Salah satu tindakan yang di lakukan oleh seorang bidan dalam kala II adalah melakukan Vaginal Toucher (Periksa Dalam) dimana tindakan ini sangat penting di lakukan untuk memantau keadaan ibu berserta janinnya.Serta memastikan proses persalinan akan berlangsung aman dan lancar.

1.2.1    Bagi penulis
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
1.2.2    Bagi pembaca
Sebagai bahan bacaan dan menambah pengetahuan tentang pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan standard.

TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI VAGINAL TOUCHER
Memasukkan tangan ke dalam jalan lahir ibu bersalin untuk memantau perkembangan proses persalinan atau lazim disebut VT (vaginal toucher atau vaginal tousse atau periksa dalam dan sejenisnya) bukanlah sesuatu yang mudah. Selain perlu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, tetapi juga butuh perasaan. Karena jari pemeriksa masuk, maka jari itu tidak boleh dikeluarkan sebelum pemeriksaan dalam selesai.

2.2 TUJUAN  VAGINAL TOUCHER
1.      Untuk menentukan apakah pasien sudah sungguh-sungguh in partu atau belum.
2.      Untuk menentukan keadaan yang menjadi tolak ukur dari rencana pimpinan persalinan. Misalnya: Seorang primigravida masuk dengan pembukaan 4cm, maka pembukaan lengkap diharapkan sesudah 6 jam.
3.      Untuk menentukan ramalan persalinan dengan lebih tepat.
4.      Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai dengan yang diharapkan.
5.      Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa kehamilan muda.

2.3 INDIKASI VAGINAL TOUCHER
A.  Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:
1.      Ketuban pecah sedangkan bagian depan masih tinggi.
Kejadian ini mungkin menyebabkan tali pusat menumbung yang harus secepat-cepatnya didiagnosa, maka karena itu diperiksa dengan vaginal toucher (pemeriksaan dalam).
2.      Kita mengharapkan pembukaan lengkap.
Pada keadaan ini kita melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah persalinan maju menurut rencana waktu dan kalau memang sudah terdapat pembukaan yang lengkap, pimpinan persalinan berubah misalnya pasien diizinkan dan dipimpin untuk mengejan.
3.      Bila ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan misalnya: Karena ibu kurang baik atau keadaan anak yang kurang baik. Untuk menentukan caranya menyelesaikan persalinan perlu melakukan pemeriksaan dalam terlebih dahulu.
4.      Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan dan diagnosa letak janin.
5.      Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian kecil janin atau talipusat.
6.      Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu digunakan untuk melakukan evaluasi kapasitas panggul (pelvimetri klinik) dan menentukan apakah ada kelainan pada jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya proses persalinan pervaginam.
B.     Kontraindikasi : Perdarahan, Hymen intake,  Infeksi vagina, Perdarahan, Plasenta previa, Ketuban pecah dini, Persalinan preterm.

2.4 TEKNIK MELAKUKAN VAGINAL TOUCHER
A.    Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan periksa dalam :
1.     Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, kemudian keringkan dengan handuk kering dan bersih.
2.    Minta ibu untuk berkemih dan mencuci area genitalia (jika ibu belum melakukannya) dengan bersih.
3.    Jelaskan pada ibu setiap langkah yang akan dilakukan selama pemeriksaan.
4.    Anjurkan ibu untuk rileks.
5.    Pastikan privasi ibu terjaga selama pemeriksaan dilakukan.

B.     Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan dalam :
1.    Tutupi badan ibu dengan selimut.
2.    Minta ibu berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan paha dibentangkan (mungkin akan membantu jika ibu menempelkan kedua telapak kakinya satu sama lain).
3.    Gunakan sarung tangan DTT atau steril saat melakukan pemeriksaan.
4.    Gunakan kasa atau gulungan kapas DTT yang dicelupkan ke air DTT/larutan antiseptic. Basuh labia secara hati-hati, seka dari bagian depan ke belakang untuk menghindarkan kontaminasi feses (tinja).
5.    Periksa genitalia eksterna, perhatikan apakah ada luka atau massa (benjolan) termasuk kondilomata, varikositas vulva atau rectum, atau luka parut diperineum.

C.     Melakukan penilaian terhadap :
1.   Cairan vagina dan tentukan apakah ada bercak darah, perdarahan pervaginam atau mekonium.
2.   Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan dalam.
3.    Bila ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air ketuban. Jika terlihat pewarnaan mekonium, nilai apakah kental atau encer dan periksa DJJ
4.    Jika mekonium encer dan DJJ normal, teruskan memantau DJJ dengan seksama menurut petunjuk pada partograf.
5.    Jika ada tanda-tanda akan terjadi gawat janin, lakukan rujukan segera.
6.    Jika mekonium kental, nilak DJJ dan rujuk segera.
7.    Jika tercium bau busuk, mungkin telah terjadi infeksi.
8.    Dengan hati-hati pilahkan labium majus dengan jari manis dan ibu jari(gunakan tangan periksa).
9.    Masukkan (hati-hati jari telunjuk yang diikuti oleh jari tengah.
10.  Jangan mengeluarkan kedua jari tersebut sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
11.  Jika selaput ketuban belum pecah, jangan melakukan tindakan amniotomi (merobeknya). Alasannya amniotomi sebelum waktunya dapat meningkatkanresiko infeksi terhadap ibu dan bayi serta gawat janin.
12.  Nila vagina. Luka parut di vagina mengindikasikan adanya riwayat robekan perineum atau tindakan episiotomy sebelumnya.
13.  Nilai portio uteri : konsistensi (lunak, kaku) dan posisi.
14.  Nilai pembukaan dan penipisan serviks.
15.  Pastikan tali pusat dan atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki) tidak teraba pada saat melakukan periksa dalam. Jika teraba maka ikuti langkah-langkah gawat darurat dan segera rujuk.
16.  Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah bagian tersebut telah masuk ke dalam rongga panggul.
17.  Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan penunjuknya (Ubun-ubun kecil,ubun-ubun besar atau frontanela magna) dan celah (sutura) digitalis untuk menilai derajat penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala dan apakah ukuran kepala janin sesuai dengan ukuran jalan lahir.
18.  Lakukan penilaian penurunan kepala terhadap bidang Hodge. Jika bagian terbawah janin adalah bokong, maka lakukan penilaian penurunan bokong sampai dengan SIAS.
19.  Jika pemeriksaan terbawah sudah lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksaan (hati-hati), celupkan sarung tangan kedalam larutan untuk dekontaminasi,lapaskan kedua sarung tangan tadi secara terbalik dan rendam dalam larutan dekontaminan selama 10 menit.
20.  Cuci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk yang bersih dan kering.
21.  Bantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman.
22.  Jelaskan hasil-hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarganya.
Bahaya pemeriksaan dalam (Vaginal Toucher) :
1. Dapat menyebabkan perdarahan yang hebat.
2. Peningkatan resiko terjadinya infeksi.
3. Menimbulkan his dan kemudian terjadilah partus prematurus.




















Kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang belum dapat terselesaikan hingga saat ini. Salah satu tindakan yang di lakukan oleh seorang bidan dalam kala II adalah melakukan Vaginal Toucher (Periksa Dalam) dimana tindakan ini sangat penting di lakukan untuk memantau keadaan ibu berserta janinnya.Serta memastikan proses persalinan akan berlangsung aman dan lancar.
Selain itu jangan pernah mengabaikan kebersihan dalam melakukan pemeriksaan dalam, apabila ada kesalahan akan berakibat terjadinya perdarahan yang hebat dan resiko terjadinya infeksi.















Bagian Obstetri & Ginekologi, 1983, Obstetri Fisiologi, Universitas Padjadjaran Bandung, ELEMAN, Bandung.
JNPK-KR dkk, 2008, Asuhan Persalinan Normal (APN), HSP, Jakarta.
Sulistyawati Ari, 2011, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan,Salemba Medika, Jakarta.


http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-001.gif :a: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-005.gif :b: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-009.gif :c: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-013.gif :d: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-014.gif :e: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-020.gif :f: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-018.gif :g: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/emo-girl-001.gif :h: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/emo-girl-002.gif :i: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/emo-girl-005.gif :j: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/emo-girl-007.gif :k: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/emo-girl-009.gif :l: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/emo-girl-008.gif :m: http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/emo-girl-012.gif :n:


Minggu, 12 Januari 2014

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN YANG BERKAITAN DENGAN INPUT, PROSES DAN OUTPUT

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
PELAYANAN KEBIDANAN YANG BERKAITAN
DENGAN INPUT, PROSES DAN OUTPUT









DI SUSUN OLEH
KELOMPOK I
NAMA           :
1.      EKA MARTHA SUPRIHATIN
2.      INDAH PURNAMA SARI
3.      NURUL HASANAH
4.      TANTI AWALIA
5.      WIJI SULASTRI
6.      DATIK MARWANTI


AKADEMI KEBIDANAN
TUNAS HARAPAN BANGSA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2012/2013

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menguapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” perencanaan dalam manajemen
Pelayanan kebidanan yang berkaitan Dengan input, proses dan output”
Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran Organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan di semester V Akademi Kebidanan Tunas Harapan Bangsa Palembang. Dalam makalah ini penulis mengalami hambatan dan banyak terdapat kekurangan, namun berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga kita selalu dalam lindungan ALLAH SWT, Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini dikarnakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan . Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran sebagai masukan sebagai penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Palembang,  Oktober  2013

Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
          1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
          1.2. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
          1.3. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 3
          2.1. Manajemen Pelayanan Kebidanan......................................................... 3
          2.2. Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan kebidanan......................... 4
          2.3. Unsur Pokok Perencanaan Dalan Manajemen Pelayanan Kebidanan... 4
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 7
          3.1.KESIMPULAN...................................................................................... 7
          3.2.SARAN.................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi asuhan kebidanan. Dalam memberi asuhan, bidan sebagai individu yang memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya,bio-psiko sosial. Di tengah masyarakat,bidan juga berperan dalam memberi pendidikan kesehatan dan mengubah prilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup yag tidak sehat. Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu ,bidan harus mempunyai pendekatan manajemen agar dapat mengorganisasikan semua unsur unsur yang terlibat dalam pelayanannya dengan baik dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak .
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan –penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang terfokus pada klien. (Varney, 1997)
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut biasa dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Mengingat pentingnya seorang bidan menguasai manajemen kebidanan maka,dalam makalah ini akan kami bahas tentang  “perencanaan dalam manajemen Pelayanan kebidanan yang berkaitan Dengan input, proses dan output”.


1.2. Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian manajemen pelayanan kebidanan.
b.      Apa unsur pokok dalam perencanaan pelayanan kebidanan

1.3. Manfaat
a.       Memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayann Kesehatan
b.      Agar mahasiswa mampu mengetahui tentang perencanaan manajemen pelayanan kebidanan yang berkaitan dengan input, proses dan output.
           



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Pelayanan Kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Defenisi operasional:
a.       Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kebidanan.
b.      Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.
c.       Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
d.      Ada diagnosa kebidanan.
e.       Ada rencana asuhan kebidanan.
f.       Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnan.
g.      Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.
h.      Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
i.        Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.
Manajemen pelayanan kebidanan tentu saja mengambil sistem manajemen pada umumnya. Dalam pelayanannya juga melaksanakan aktifitas manajemen yaitu perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, kordinasi, dan pengawasan (supervisi dan evaluasi).
2.2. Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan kebidanan.
Perencanaan Dalam Pelayanan Kebidanan Adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu .
Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-bi-di-ba
·         Si ( siapa yg akan membuatnya )
·         A ( apa yg hrs direncanakan )
·          Bi ( bila dilaksanakan )
·         Di ( dimana tpt pelaksanaan )
·         Ba ( bagai mana hasilnya )
Pengorganisasian dalam pelayanan kebidanan pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaiaan terhadap sumber, tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat. (Dr. Suparyanto, 2009).

2.3. Unsur Pokok Perencanaan Dalan Manajemen Pelayanan Kebidanan
Perencanaan dalan manajemen pelayanan kebidanan merupakan bagian dari administrasi kesehatan,yang mana terdiri atas 3 unsur pokok yaitu:
1.      Input
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Karakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan sumber daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan kerja. Konsep struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan medis”.
Struktur digunakan sebagai pengukuran tidak langsung dari kualitas pelayanan.  Hubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam merencanakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk memberikan pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur yang digunakan mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini akan membuat kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1980).

2.      Proses
Beberapa pengertian tentang proses :
ü  Proses adalah Interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat) (Depkes RI, 2001).”
ü  Proses adalah Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien”. (Donabedian, 1980).
ü  Proses adalah Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang mengadakan interaksi secara profesional dengan pasiennya. Baik tidaknya pelaksanaan proses pelayanan di RS dapat diukur dari tiga aspek, yaitu relevan tidaknya proses itu bagi pasien, efektivitas prosesnya, dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien”.
ü  Proses yaitu semua kegiatan sistem. Melalui proses akan mengubah input menjadi output.



Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan konsumen (pasien / masyarakat ). Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting. Proses adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan pasien.
 Penilaian terhadap proses adalah evaluasi terhadap dokter dan profesi kesehatan dalam me-manage pasien. Kriteria umum yang digunakan adalah derajat dimana pengelolaan pasien, konform dengan standar-standar dan harapan-harapan masing-masing proses.
Sebagai contoh adalah tindakan yang dilakukan saat menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Tindakan tersebut adalah tindakn medis dan tindakan non medis

3.      Output
Output Yaitu yang menunjuk pada penampilan (perfomance) pelayanan kesehatan. Penampilan dapat di bedakan atas dua macam :
a.       Penampilan aspek medis pelayanan kesehatan.
b.      Penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan.
Secara umum di sebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bukan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut. Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien. Hasil pelayanan kesehatan / medis dapat dinilai antara lain dengan melakukan audit medis, review rekam medis dan review medis lainnya, adanya keluhan pasien, dan informed consent.



BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider. Perencanaan Dalam Pelayanan Kebidanan Adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada tiga unsure dalam perencanaan Manajemen pelayanan Kebidanan yaitu input, proses dan output.
3.2. SARAN
Kami berharap mendapatkan bimbingan dari dosen mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, dan teman-teman seperjuangan semester V yang bersifat membangun.








DAFTAR PUSTAKA
diakses pada tanggal 30 oktober 2013