Wiji Sulastry
Selasa, 04 Maret 2014
Wiji Sulastry: vaginal taucher (pemeriksaan dalam)
Wiji Sulastry: vaginal taucher (pemeriksaan dalam): VAGINAL TOUCHER (PEMERIKSAAN DALAM) OLEH WIJI SULASTRY (05.11.016) AKADEMI KEBIDANAN TUNAS HARAPAN BANGSA PALEMBA...
vaginal taucher (pemeriksaan dalam)

OLEH
WIJI
SULASTRY (05.11.016)
AKADEMI
KEBIDANAN
TUNAS
HARAPAN BANGSA PALEMBANG
TAHUN
2013/2014
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas
tentang “PEMERIKSAAN DALAM (VAGINAL TOUCHER)” agar mahasiswa dapat memahaminya.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Askeb II Kebidanan
yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir
kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan kelancaran dan kemudahan bagi kita semua.
Palembang, Maret 2014
Penulis
Persalinan adalah proses pengeluaran
hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri).
Tingkat kesejahteraan suatu bangsa
ditentukan dengan seberapa jauh pelayanan di masyarakat. Oleh karena itu, angka
kematian tinggi rendahnya ditentukan oleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Pada saat memberikan asuhan kepada
ibu bersalin, penolong harus selalu waspada terhadap kemungkinan timbulnya
masalah atau penyulit. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik, tetap waspada
terhadap indikasi-indikasi yang kemungkinan akan timbul.
Kematian dan kesakitan ibu di
Indonesia masih merupakan masalah yang belum dapat terselesaikan hingga saat
ini. Salah satu tindakan yang di lakukan oleh seorang bidan dalam kala II
adalah melakukan Vaginal Toucher (Periksa Dalam) dimana tindakan ini sangat
penting di lakukan untuk memantau keadaan ibu berserta janinnya.Serta
memastikan proses persalinan akan berlangsung aman dan lancar.
1.2.1 Bagi penulis
Dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
1.2.2 Bagi pembaca
Sebagai bahan bacaan dan menambah
pengetahuan tentang pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan
standard.
TINJAUAN TEORI
Memasukkan tangan ke dalam jalan lahir ibu bersalin untuk
memantau perkembangan proses persalinan atau lazim disebut VT (vaginal toucher
atau vaginal tousse atau periksa dalam dan sejenisnya) bukanlah sesuatu yang
mudah. Selain perlu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, tetapi juga butuh
perasaan. Karena jari pemeriksa masuk, maka jari itu tidak boleh dikeluarkan
sebelum pemeriksaan dalam selesai.
1.
Untuk menentukan apakah pasien sudah
sungguh-sungguh in partu atau belum.
2.
Untuk menentukan keadaan yang menjadi tolak
ukur dari rencana pimpinan persalinan. Misalnya: Seorang primigravida masuk
dengan pembukaan 4cm, maka pembukaan lengkap diharapkan sesudah 6 jam.
3.
Untuk menentukan ramalan persalinan dengan
lebih tepat.
4.
Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah
kemajuan proses persalinan sesuai dengan yang diharapkan.
5.
Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa
kehamilan muda.
A. Indikasi vaginal
toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:
1. Ketuban
pecah sedangkan bagian depan masih tinggi.
Kejadian
ini mungkin menyebabkan tali pusat menumbung yang harus secepat-cepatnya
didiagnosa, maka karena itu diperiksa dengan vaginal toucher (pemeriksaan
dalam).
2. Kita
mengharapkan pembukaan lengkap.
Pada
keadaan ini kita melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah persalinan
maju menurut rencana waktu dan kalau memang sudah terdapat pembukaan yang
lengkap, pimpinan persalinan berubah misalnya pasien diizinkan dan dipimpin
untuk mengejan.
3. Bila
ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan misalnya: Karena ibu kurang baik
atau keadaan anak yang kurang baik. Untuk menentukan caranya menyelesaikan
persalinan perlu melakukan pemeriksaan dalam terlebih dahulu.
4. Pada
saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan dan
diagnosa letak janin.
5. Pada
saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian
kecil janin atau talipusat.
6. Pada
primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu digunakan untuk
melakukan evaluasi kapasitas panggul (pelvimetri klinik) dan menentukan apakah
ada kelainan pada jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya
proses persalinan pervaginam.
B.
Kontraindikasi : Perdarahan, Hymen
intake, Infeksi vagina, Perdarahan, Plasenta previa, Ketuban pecah dini,
Persalinan preterm.
A.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan periksa dalam :
1. Cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, kemudian keringkan dengan handuk
kering dan bersih.
2. Minta
ibu untuk berkemih dan mencuci area genitalia (jika ibu belum melakukannya)
dengan bersih.
3. Jelaskan
pada ibu setiap langkah yang akan dilakukan selama pemeriksaan.
4. Anjurkan
ibu untuk rileks.
5. Pastikan
privasi ibu terjaga selama pemeriksaan dilakukan.
B.
Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan
dalam :
1. Tutupi
badan ibu dengan selimut.
2. Minta
ibu berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan paha dibentangkan (mungkin
akan membantu jika ibu menempelkan kedua telapak kakinya satu sama lain).
3. Gunakan
sarung tangan DTT atau steril saat melakukan pemeriksaan.
4. Gunakan
kasa atau gulungan kapas DTT yang dicelupkan ke air DTT/larutan antiseptic.
Basuh labia secara hati-hati, seka dari bagian depan ke belakang untuk
menghindarkan kontaminasi feses (tinja).
5. Periksa
genitalia eksterna, perhatikan apakah ada luka atau massa (benjolan) termasuk
kondilomata, varikositas vulva atau rectum, atau luka parut diperineum.
C.
Melakukan penilaian terhadap :
1. Cairan
vagina dan tentukan apakah ada bercak darah, perdarahan pervaginam atau
mekonium.
2. Jika
ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan dalam.
3.
Bila ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air ketuban. Jika terlihat
pewarnaan mekonium, nilai apakah kental atau encer dan periksa DJJ
4. Jika
mekonium encer dan DJJ normal, teruskan memantau DJJ dengan seksama menurut
petunjuk pada partograf.
5. Jika
ada tanda-tanda akan terjadi gawat janin, lakukan rujukan segera.
6. Jika
mekonium kental, nilak DJJ dan rujuk segera.
7. Jika
tercium bau busuk, mungkin telah terjadi infeksi.
8. Dengan
hati-hati pilahkan labium majus dengan jari manis dan ibu jari(gunakan tangan
periksa).
9. Masukkan
(hati-hati jari telunjuk yang diikuti oleh jari tengah.
10. Jangan
mengeluarkan kedua jari tersebut sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
11. Jika
selaput ketuban belum pecah, jangan melakukan tindakan amniotomi (merobeknya).
Alasannya amniotomi sebelum waktunya dapat meningkatkanresiko infeksi terhadap
ibu dan bayi serta gawat janin.
12. Nila
vagina. Luka parut di vagina mengindikasikan adanya riwayat robekan perineum
atau tindakan episiotomy sebelumnya.
13. Nilai
portio uteri : konsistensi (lunak, kaku) dan posisi.
14. Nilai
pembukaan dan penipisan serviks.
15. Pastikan
tali pusat dan atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki) tidak teraba pada
saat melakukan periksa dalam. Jika teraba maka ikuti langkah-langkah gawat
darurat dan segera rujuk.
16. Nilai
penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah bagian tersebut telah masuk
ke dalam rongga panggul.
17. Jika
bagian terbawah adalah kepala, pastikan penunjuknya (Ubun-ubun kecil,ubun-ubun
besar atau frontanela magna) dan celah (sutura) digitalis untuk menilai derajat
penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala dan apakah ukuran kepala janin
sesuai dengan ukuran jalan lahir.
18. Lakukan
penilaian penurunan kepala terhadap bidang Hodge. Jika bagian terbawah janin
adalah bokong, maka lakukan penilaian penurunan bokong sampai dengan SIAS.
19. Jika
pemeriksaan terbawah sudah lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksaan
(hati-hati), celupkan sarung tangan kedalam larutan untuk
dekontaminasi,lapaskan kedua sarung tangan tadi secara terbalik dan rendam dalam
larutan dekontaminan selama 10 menit.
20. Cuci
kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk yang bersih dan kering.
21. Bantu
ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman.
22. Jelaskan
hasil-hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarganya.
Bahaya
pemeriksaan dalam (Vaginal Toucher) :
1. Dapat
menyebabkan perdarahan yang hebat.
2. Peningkatan
resiko terjadinya infeksi.
3. Menimbulkan
his dan kemudian terjadilah partus prematurus.
3.1 KESIMPULAN
Kematian
dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang belum dapat
terselesaikan hingga saat ini. Salah satu tindakan yang di lakukan oleh seorang
bidan dalam kala II adalah melakukan Vaginal Toucher (Periksa Dalam) dimana
tindakan ini sangat penting di lakukan untuk memantau keadaan ibu berserta
janinnya.Serta memastikan proses persalinan akan berlangsung aman dan lancar.
Selain
itu jangan pernah mengabaikan kebersihan dalam melakukan pemeriksaan dalam,
apabila ada kesalahan akan berakibat terjadinya perdarahan yang hebat dan
resiko terjadinya infeksi.
Bagian Obstetri & Ginekologi, 1983, Obstetri
Fisiologi, Universitas Padjadjaran Bandung, ELEMAN, Bandung.
JNPK-KR
dkk, 2008, Asuhan Persalinan Normal (APN), HSP, Jakarta.
Sulistyawati Ari, 2011, Asuhan
Kebidanan Pada Masa Kehamilan,Salemba Medika, Jakarta.














Minggu, 12 Januari 2014
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN YANG BERKAITAN DENGAN INPUT, PROSES DAN OUTPUT
PERENCANAAN
DALAM MANAJEMEN
PELAYANAN
KEBIDANAN YANG BERKAITAN
DENGAN
INPUT, PROSES DAN OUTPUT

DI
SUSUN OLEH
KELOMPOK
I
NAMA :
1.
EKA
MARTHA SUPRIHATIN
2.
INDAH
PURNAMA SARI
3.
NURUL
HASANAH
4.
TANTI
AWALIA
5.
WIJI
SULASTRI
6.
DATIK
MARWANTI
AKADEMI
KEBIDANAN
TUNAS
HARAPAN BANGSA PALEMBANG
TAHUN
AKADEMIK 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Dengan menguapkan puji syukur atas
kehadirat ALLAH SWT berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul ” perencanaan
dalam manajemen
Pelayanan
kebidanan yang berkaitan Dengan input, proses dan output”
Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran Organisasi
dan manajemen pelayanan kesehatan di semester V Akademi Kebidanan Tunas Harapan
Bangsa Palembang. Dalam makalah ini penulis mengalami hambatan dan banyak
terdapat kekurangan, namun berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga kita selalu dalam lindungan ALLAH SWT, Penulis
menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini dikarnakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan . Oleh karena itu penulis mohon kritik
dan saran sebagai masukan sebagai penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Palembang, Oktober
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB
II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1. Manajemen Pelayanan Kebidanan......................................................... 3
2.2. Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan kebidanan......................... 4
2.3. Unsur Pokok Perencanaan
Dalan Manajemen Pelayanan Kebidanan... 4
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 7
3.1.KESIMPULAN...................................................................................... 7
3.2.SARAN.................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bidan dalam
pelayanan kebidanan mempunyai
peranan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak
pemberi asuhan kebidanan. Dalam memberi asuhan, bidan sebagai individu yang
memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya,bio-psiko sosial.
Di tengah masyarakat,bidan juga berperan dalam memberi
pendidikan kesehatan dan mengubah prilaku masyarakat terhadap pola hidup dan
gaya hidup yag tidak sehat. Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga
terhadap keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu ,bidan harus mempunyai pendekatan
manajemen agar dapat mengorganisasikan semua unsur unsur yang terlibat
dalam pelayanannya dengan baik dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak .
Manajemen kebidanan adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran
dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan –penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang terfokus
pada klien. (Varney, 1997)
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang
berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan
evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi.
Akan tetapi, setiap langkah tersebut biasa dipecah-pecah kedalam tugas-tugas
tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Mengingat pentingnya seorang bidan menguasai manajemen
kebidanan maka,dalam makalah ini akan kami bahas tentang “perencanaan
dalam manajemen Pelayanan kebidanan yang berkaitan Dengan input, proses dan
output”.
1.2.
Rumusan Masalah
a. Apa
pengertian manajemen pelayanan kebidanan.
b. Apa
unsur pokok dalam perencanaan pelayanan kebidanan
1.3.
Manfaat
a.
Memenuhi tugas
mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayann Kesehatan
b.
Agar mahasiswa
mampu mengetahui tentang perencanaan manajemen pelayanan kebidanan yang berkaitan
dengan input, proses dan output.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1.
Manajemen
Pelayanan Kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan,
manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan
kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak,
kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar
asuhan/manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.
Defenisi operasional:
a. Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai
pedoman dalam memberikan pelayanan kebidanan.
b. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan
medik.
c. Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
d. Ada diagnosa kebidanan.
e. Ada rencana asuhan kebidanan.
f. Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnan.
g. Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.
h. Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
i.
Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.
Manajemen
pelayanan kebidanan tentu saja mengambil sistem manajemen pada umumnya.
Dalam pelayanannya juga melaksanakan aktifitas manajemen
yaitu perencanaan,pengorganisasian, pengarahan,
kordinasi, dan pengawasan (supervisi dan evaluasi).
2.2.
Perencanaan Dalam
Manajemen Pelayanan kebidanan.
Perencanaan
Dalam Pelayanan Kebidanan Adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu .
Untuk
membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-bi-di-ba
·
Si
( siapa yg akan membuatnya )
·
A
( apa yg hrs direncanakan )
·
Bi ( bila dilaksanakan )
·
Di
( dimana tpt pelaksanaan )
·
Ba
( bagai mana hasilnya )
Pengorganisasian
dalam pelayanan kebidanan pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
pengkoordinasian dan penilaiaan terhadap sumber, tatacara dan kesanggupan yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan
menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan,
keluarga, kelompok dan atau masyarakat. (Dr. Suparyanto, 2009).
2.3. Unsur Pokok Perencanaan Dalan Manajemen Pelayanan Kebidanan
Perencanaan dalan manajemen pelayanan kebidanan merupakan bagian dari administrasi kesehatan,yang mana terdiri
atas 3 unsur pokok yaitu:
1. Input
Input
(struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi,
organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu
memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan mutu adalah
dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Karakteristik
yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan sumber daya
yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan kerja. Konsep
struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan medis”.
Struktur
digunakan sebagai pengukuran tidak langsung dari kualitas pelayanan.
Hubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal yang penting
dalam merencanakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk
memberikan pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur yang
digunakan mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga
ini akan membuat kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1980).
2. Proses
Beberapa pengertian tentang proses :
ü Proses
adalah Interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen
(pasien/masyarakat) (Depkes RI, 2001).”
ü Proses
adalah Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan
pasien”. (Donabedian, 1980).
ü Proses
adalah Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang mengadakan
interaksi secara profesional dengan pasiennya. Baik tidaknya pelaksanaan proses
pelayanan di RS dapat diukur dari tiga aspek, yaitu relevan tidaknya proses itu
bagi pasien, efektivitas prosesnya, dan kualitas interaksi asuhan terhadap
pasien”.
ü Proses
yaitu semua kegiatan sistem. Melalui proses akan mengubah input menjadi output.
Proses, ialah interaksi
professional antara pemberi layanan dengan konsumen (pasien / masyarakat ).
Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting. Proses adalah semua
kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan
interaksinya dengan pasien.
Penilaian terhadap proses adalah evaluasi
terhadap dokter dan profesi kesehatan dalam me-manage pasien. Kriteria
umum yang digunakan adalah derajat dimana pengelolaan pasien, konform dengan
standar-standar dan harapan-harapan masing-masing proses.
Sebagai contoh adalah
tindakan yang dilakukan saat menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Tindakan tersebut adalah tindakn
medis dan tindakan non medis
3. Output
Output Yaitu yang menunjuk pada penampilan (perfomance)
pelayanan kesehatan. Penampilan dapat di bedakan atas dua macam :
a. Penampilan aspek medis pelayanan kesehatan.
b. Penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan.
Secara umum di sebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan
standar yang telah di tetapkan maka berarti pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan bukan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Output/outcome, ialah
hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen
(pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut. Hasil akhir
kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien. Hasil
pelayanan kesehatan / medis dapat dinilai antara lain dengan melakukan audit
medis, review rekam medis dan review medis lainnya, adanya keluhan pasien, dan informed
consent.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan
kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak,
kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Perencanaan Dalam Pelayanan Kebidanan
Adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada tiga unsure dalam
perencanaan Manajemen pelayanan Kebidanan yaitu input, proses dan output.
3.2. SARAN
Kami berharap mendapatkan
bimbingan dari dosen mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan,
dan teman-teman seperjuangan semester V yang bersifat membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
http://74.125.153.132/search?q=cache:_PVgbZMixi0J:fikunik.blogspot.com/2009/07/manajemenkebidanan.html+perancanaan+dalam+manajemen+pelayanan+kebidanan&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id, Di publikasikan oleh http://diar13-midyuin08.blogspot.com/2010/02/makalah-organisasi-dan-manajemen.html
diakses
pada tanggal 30 oktober 2013
Langganan:
Postingan (Atom)